cara menggambar denah pondasi
datardengan ketinggian antara ±80-100 cm di atas lantai normal (lantai yang mempunyai ketinggian dari titik duga ±0.00). Membaca Gambar Denah Tujuan pembuatan gambar denah adalah untuk menjelaskan ruangruang tiga dimensional yang direncanakan, baik dari segi hubungan maupun fungsinya.
Membuatpondasi harus memperhitungkan beberapa hal seperti misalnya kondisi tanah yang sedang dibangun. Untuk anda yang ingin tahu bagaimana cara menghitung pondasi untuk bangunan berikut saya berikan contoh lengkapnya mengenai menghitung volume dan RAB pasangan pondasi batu kali. Akan tetapi sebelumnya kita bahas seputar pondasi bangunan.
CaraMenggambar Denah Pondasi 4 May 2022. Cara Menggunakan Alat Gym Untuk Pemula 4 May 2022; Cara Mencuci Ari Ari Bayi Menurut Islam 4 May 2022; Cara Mengatasi Registration Activation 4 May 2022; Cara Menggandakan Aplikasi Di Hp Vivo 4 May 2022; Cara Menaikan Tegangan Aki 12v Ke 24v
1 Pertama, siapkan gambar denah yang sudah di edit sehingga tersisa rangka nya saja 2. Kedua, disini kita akan mulai menggunakan multiline. Namun, disini kita tidak akan menggunakan multiline yang biasanya. Kita akan memakai jenis multiline yang kita buat sendiri.
TujuanInstruksional Umum : Peserta diharapkan mampu mengerti dan memahami cara. menggambar konstruksi pondasi lajur pada bangunan. Tujuan khusus : 1. Peserta mampu merencanakan gambar dan memahami konstruksi pondasi lajur pada. Denah. e) Potongan ruang. 11. Proyeksi orthografi berfungsi untuk mengurai gambar dua dimensi. Proyeksi orthografi
chọc giận chủ tịch tổng tài 1. Denah BangunanGambar denah bangunan adalah gambar sebagai titik acuan lokasi letak dari suatu bangunan baik lantai satu maupun lantai seterusnya harus di buat serapi dan selengkap mungkin agar tukang yang melaksankan di lapangan mudah mengerti gambar yang ada agar tidak ada kesalahaan dalam membanguna suatu bangunan, Karen gambar denah lah yang sebagai dasar awal menentukan titik peletakan dari suatu bangunan. Dalam satu bangunan bisa di bagi beberapa gambar agar perencanaan dalam pembangunan bias teratur dan TampakTampak bangunanTampak biasanya ada empat yaitu depan,samping kiri, samping kanan, dan tmpak belakang. Tampak harus bener-bener tepat ditampilkan apa saja yang terlihat baik dari depan, samping, maupun belakang, agar tidak membingungkan tukang yang berkerja. Gambar PotonganPotongan dari bangunanGambar potongan dari bangunan yang di tampilkandari daerah yang terpotong oleh garis potong mulai dari bagian bawah tanah, bagian tengah, dan bagianatas bangunan. Dengan adanya potongan maka ketinggian dar masing-msing bagian bangunan baik struktur bawah, tengah, dan DenahDenah pondasiGambar denah pondasi akan menunjukan bagian posisi struktur bangunan yang tertanam dibawah lantai. Gambar ini akan di sertai dengan detail dari pondasi agar memperjelas saat tukang berkerja. Gambar BalokDenah balokBalok tidak kalah penting dalam PenulanganPenulangan portalPortal adalah bagian struktur bangunan. Pada bangunan bertingkat akan terdiri atas beberapa struktur portal baik kearah x maupun kearah y. Portal harus di gambar sejelas mungkin terutamanya penulangan agar bagian tumpuaan dan lapangan Nampak dalam gambar. Industrial Image 1Industrial Image 2Industrial Image 3Industrial Image 4Industrial Image 5Industrial Image 6Recent Article Uncategorized March 3, 2020Rincian Biaya Bangun Rumah Uncategorized March 3, 2020Biaya Untuk Membangun Rumah Uncategorized March 3, 2020Jasa kontraktor Rumah Bangunan March 3, 2020Biaya Renovasi Rumah Minimalis Rincian Biaya Bangun Rumah Biaya Untuk Membangun Rumah Jasa kontraktor Rumah Biaya Renovasi Rumah Minimalis
GAMBAR RENCANA DENAH PONDASI Pengenalan Denah Pondasi Pondasi Sub Structure/Foundation sering disebut struktur bangunan bagian bawah, yaitu merupakan konstruksi yang terletak di bawah permukaan tanahyang berfungsi mendukung seluruh beban bangunan diatasnya dan meneruskan ke tanah dibawahnya. Beban bangunan dapat berupa - berat sendiri bangunan - beban hidup manusia Baik dan kuatnya suatu bangunan sangat tergantung dari kostruksi pondasinya, dengan demikian pembuatan pondasi harus diletakkan pada tanah baik. Selain itu mengingat letaknya yang berada didalam tanah tertutup, maka pondasi harus dibuat kuat, aman, stabil, awet, dan mampu mendukung beban bangunan, karena kerusakan pada pondasi akan sangat sulit untuk diperbaikinya. Kerusakan pondasi akan selalu diikuti oleh kerusakankerusakan pada bangunan bagian atasnya. Misalnya pondasi pecah atau mengalami penurunan, maka dibagun bagian atas akan tampak kerusakan yang berupa 1. dinding retak-retak dan miring, 2. lantai bergelombang dan pecah-pecah, 3. kedudukan kusen pintu/jendela bergeser, menyebabkan daun pintu/daun jendela sulit dibuka, 4. sudut kemiringan tangga berubah, penurunan bangunan, atap bangunan, bahkan mungkin menyebabkan keruntuhan seluruh bangunan. Bahan pembuat pondasi Bahan Pembuat pondasi dapat berupa batu bata pondasi Rolag, batu kali, cakar ayam beton bertulang. Pondasi dapat dibuat dengan berbagai macam cara dan bentuk, yang semuanya ini sangat dipengaruhi oleh 1. bahan bangunan untuk pondasi yang tersedia/mudah didapat 2. berkualitas baik dan kuat sehingga dapat menahan patah geser yang terjadi, pada berat bangunan yang harus didukung, 3. jenis tanah dan daya dukungnya, pondasi harus 4. pondasi harus diletakkan pada tanah yang mempunyai daya dukung yang baik 5. alat kerja dan tenaga kerja yang ada, 6. lokasi dan situasi proyek tempat pekerjaan, 7. pertimbangan biaya. Secara umum letak tanah baik untuk masing-masing tempat sangat beragam, ada yang terlalu dalam atau dangkal terhadap permukaan tanah. Oleh karena itu jenis pondasi untuk bangunan juga berbeda-beda. Berdasarkan kedalaman letaknya, pondasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu • Pondasi dangkal shallow foundation • Pondasi dalam deep foundation Pondasi Dangkal Pondasi dangkal adalah jenis pondasi yang dasarnya terletak tidak terlalu dalam dari permukaan tanah asli, masih dapat dikerjakan dengan alat sederhana oleh tenaga manusia. Berdasarkan bentuknya pondasi dangkal dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu • pondasi menerus/pondasi staal continuous footing • pondasi setempat individual footing • pondasi gabungan combined footing • pondasi plat mat foundation/raft footing selain keempat macam bentuk pondasi di atas, masih ada bentuk pondasi lain yang merupakan temuan khas Indonesia, yaitu • pondasi cakar ayam • pondasi sarang laba-laba Kedua jenis pondasi ini dirancang khusus untuk mendukung beban berat di atas tanah lunak/rawa. Pondasi Dangkal Transraam merupakan pasangan bata biasa yang paling bawah hanya bahan perekatnya diperbanyak semen dengan demikian kedap air sehingga air tidak dapat merembes kedalamnya dan untuk mencegah naiknya air dari bawah secara kapiler ke atas. Transraam dipasang setinggi 40 cm, yaitu 20 cm di bawah lantai dan 20 cm di atas lantai. Di atas pondasi batu kali sering dijumpai adanya pasangan bata yang bata-batanya disusun berdiri. Susunan pasangan bata berdiri ini disebut Rollag, gunanya sebagai dasar pasangan bata untuk menjamin ikatan yang lurus dan rata. Dewasa ini rollag sudah jarang dipakai, sebagai gantinya dipakai Balok Sloof dari konstruksi beton bertulang dengan campuran adukan beton perbandingan 1 semen 2 pasir 3 kerikil dan diberi tulangan baja. Rollag/Sloof berfungsi untuk meratakan beban yang didukung pondasi. Lapisan pasir baik yang berada di bawah permukaan lantai ataupun di bawah lapisan dasar pondasi, dengan fungsi untuk mendapatkan bidang permukaan yang datar juga memberikan daya dukung tambahan dengan tebal lapisan 10 – 15 cm. Pondasi Menerus/ Pondasi Staal Pondasi menerus dipasang dibawah seluruh panjang dinding bangunan dengan lebar dan dasar sama besar. Pondasi ini dapat dipergunakan pada • rumah tinggal tidak bertingkat • kedalaman tanah baik antara 0,8 – 1,2 meter dari permukaan tanah asli. Bahan untuk pondasi ini dapat dipakai pasangan batu kali dengan perekat keras 1 semen ; 5 pasir. Untuk tanah lebih lunak, pondasi menerus dapat dibuat dari beton bertulang atau kombinasi beton dengan pasangan batu kali. Diatas pondasi menerus harus dipasang balok sloof sebagai perangkai kaki kolom. Pondasi Setempat Bila kedalaman tanah baik lebih dari 1,20 m dari permukaan tanah asli, akan sangat mahal bila menggunakan pondasi menerus, karena tanah yang harus digali volumenya sangat banyak dan kebutuhan bahan pasangan menjadi bertambah. Bahan pondasi setempat yang biasa digunakan 1. Plat beton bertulang pondasi telapak, Voet Plat, dibuat dari beton bertulang berupa plat, tulangan kolom ditanam sampai dasar plat. 2. Pilar pasangnan batu kali. Pondasi Gabungan Pondasi gabungan merupakan pondasi plat yang mendukung kolom lebih dari satu, untuk menghemat ukuran plat setempat. Pondasi ini dipakai bila luas tanah untuk bangunan sangat terbatas, misalnya dikiri kanan bangunan sudah padat dengan bangunan lain. Pondasi Dalam Pondasi dalam biasanya mempunyai kedalaman lebih dari 6,00 m dari permukaan tanah asli. Dapat dibuat dengan dua cara sebagai berikut 1. Pondasi Tiang Pancang Tiang dibuat dulu di atas tanah dari batang kayu, baja atau beton bertulang. Setelah siap tiang ditanam kedalam tanah dengan mesin pancang. Tiang-tiang dibagian atasnya dirangkai menjadi satu dengan plat beton yang disebut kepala tiang, pur poer/pile cap 2. Pondasi Sumur Bor bored pile/in situ pile Cara membuatnya dengan membor tanah lebih dulu sampai kedalaman rencana, setelah itu dberi cor beton. Sepertiga tinggi dari atas, diberi tulangan baja sekeliling lobang untuk ikatan dengan tulangan kolom diatasnya. RENCAN GAMBAR DENAH PONDASI Contoh gambar rencana pondasi rumah sederhana Gambar diatas adalah layout pondasi dari sebuah rumah ukuran Panjang 10 m dan Lebar 7 m, dengan luas bangunan A 70 m^2 Perhitungan Volume Pekerjaan Persiapan; Galian tanah dasar tebal 10 cm –> Volume Pekerjaan = 70 m^2 x 0,1 m = 7 m^3 Pekerjaan Pas. Pondasi Batu Kali Luas Pondasi = 0,3 x 1 + 1/2 x 0,3 x 1 x 2 = 0,3 + 0,3 Luas Pondasi = 0,6 m^2 Keliling Pondasi = 58,5 m –> Volume Pondasi = 0,6 m2 x 58,5 m = 35,1 m^3 Misal Pekerjaan Sloof –> Diambil, Dimensi sloof 15 cm x 15 cm Arah Memanjang – 0,15 x 0,15 x 10 x 2 = 0,450 m^3 – 0,15 x 0,15 x 6 = 0,1350 m^3 – 0,15 x 0,15 x 2 = 0,0450 m^3 – 0,15 x 0,15 x 3 = 0,0675 m^3 Arah Melintang – 0,15 x 0,15 x 7 x 2 = 0,315 m^3 – 0,15 x 0,15 x 3 x 3 = 0,135 m^3 – 0,15 x 0,15 x 3,5 = 0,07875 m^3 – 0,15 x 0,15 x 2 = 0,045 m^3 Total Volume Sloof = 1,3275 m^3 Pekerjaan Kolom Dimensi Kolom diasumsikan 15 cm x 15 cm Volume Kolom = Panjang x Lebar x Tinggi = 0,15 m x 0,15 m x 3,5 m = 0,07875 m^3 Jumlah kolom n pada gambar adalah 16 buah, Total Volume Kolom = 0,7875 m^3 x 16 buah = 1,26 m^3 Pekerjaan Balok –> Diambil, Dimensi Balok 15 cm x 15 cm Arah Memanjang – 0,15 x 0,15 x 10 x 2 = 0,450 m^3 – 0,15 x 0,15 x 6 = 0,1350 m^3 – 0,15 x 0,15 x 2 = 0,0450 m^3 – 0,15 x 0,15 x 3 = 0,0675 m^3 Arah Melintang – 0,15 x 0,15 x 7 x 2 = 0,315 m^3 – 0,15 x 0,15 x 3 x 3 = 0,135 m^3 – 0,15 x 0,15 x 3,5 = 0,07875 m^3 – 0,15 x 0,15 x 2 = 0,045 m^3 Total Volume Balok = 1,3275 m^3 Pekerjaan Dinding Bata Panjang Keliling 58,5 m Tinggi 3,5 m Tebal 0,15 m Volume Dinding = 58,5 m x 3,5 m x 0,15 m = 30,7125 m^3 Pekerjaan Lantai Luas 7 x 10 = 70 m^2 Tebal 0,1 m Volume Lantai = 70 m2 x 0,1 m = 10,5 m^3 Pekerjaan Pelat Atap Volume Pelat Atap = panjang x lebar x tebal Volume Pelat Atap = 10 m x 7 m x 0,15 m = 10,95 m^3 Volume Total Pekerjaan = 7 + 1,26 + 1,3275 + 35,1 + 30,7125 + 10,5 + 10,95 m^3 Volume Total Pekerjaan = 98,18 m^3 Selanjutnya Volume Tiap-tiap pekerjaan, Volume Total, dan durasi masing-masing pekerjaan direkap dalam sebuah tabel.
Wednesday, June 24, 2020 Konstruksi Pembangunan gedung atau rumah tinggal memerlukan beberapa gambar rencana yang nantinya dapat menyediakan informasi mengenai rencana suatu bangunan. Engineer atau arsitek menggambar gambar rencana konstruksi mulai dari site plan, denah bangunan, potongan bangunan, dan gambar tampak. Menggambar rancangan rumah tinggal sederhana satu/dua lantai yang meliputi denah, potongan, dan tampak memiliki fungsi penting, yaitu Sebagai acuan bagi pelaksanaan pelaksanaan di lapangan lapangan Menjelaskan disain rumah kepada owner Untuk mendapatkan mendapatkan Izin Mendirikan Mendirikan Bangunan IMB dari Dinas Tata Kota DISTAKOT. Menggambar Denah, Potongan, dan Tampak Berikut ini adalah flowchart dalam membuat gambar denah, potongan section, dan tampak facade DENAH Denah adalah gambar penampang horizontal bangunan gedung atau rumah tinggal dalam bidang datar sehingga akan terlihat bagian-bagian dalam bangunan berikut komponen-komponen yang menempel pada bangunan tersebut. Fungsi gambar denah yaitu sebagai berikut Menjelaskan fungsi ruang Menunjukan ukuran ruang Elevasi lantai atau ruang Menunjukan perletakan pintu dan jendela Penyusunan furniture Karakter obyek bangunan Memperlihatkan hubungan ruang Sebagai ruang 2D yang direncanakan Jenis-jenis Denah 1. Denah Arsitektural Adalah gambar penampang yang menunjukkan penataan atau tata letak ruang interior sebuah bangunan termasuk furnitur dan meubelair di dalamnya. Yang harus diperhatikan diperhatikan pada saat menggambar denah arsitektural adalah sebagai berikut simbol-simbol furnitur yang akan digambar ukuran dan keterangan nama gambar simbol dinding arsitektural luas bangunan dan luas ruang skala gambar proporsi proporsi gambar terhadap terhadap kertas simbol-simbol arsitektural kendaraan, pohon rendering warna, bayangan 2. Denah Struktural Berbeda dengan denah arsitektural, denah struktural ini tidak memperlihatkan penataan atau tata letak furnitur/mebeulair interiornya. Yang harus diperhatikan pada saat menggambar denah struktural adalah sebagai berikut ukuran dan keterangan nama gambar simbol dinding struktural luas bangunan dan luas ruang skala gambar proporsi proporsi gambar terhadap terhadap kertas modul/grid ruang POTONGAN SECTION Potongan section adalah irisan atau potongan vertikal badan bangunan gedung atau rumah tinggal yang dipotong dari atas ke bawah sehingga terlihat bagian-bagian apa saja yang terpotong. Tujuan penggambaran potongan bangunan adalah memperlihatkan kepada klien mengenai bagian-bagian konstruksi dan struktur bangunan, mulai dari bawah hingga ke atas dari pondasi hingga ke atap. Sedangkan fungsi gambar potongan adalah menunjukkan proporsi ruang interior sebuah bangunan. Jenis-jenis Potongan 1. Potongan Arsitektural Adalah gambar potongan bangunan yang memperlihatkan tata letak furnitur/mebeulair pada tiap tata ruang interiornya lengkap dengan situasi/suasana di dalam ruang. Yang harus diperhatikan pada saat menggambar potongan arsitektural adalah sebagai berikut simbol-simbol furnitur yang akan di gambar ukuran dan keterangan nama gambar simbol dinding arsitektural luas bangunan bangunan dan luas ruang skala gambar proporsi gambar terhadap kertas simbol-simbol arsitektural orang, kendaraan, pohon rendering warna, bayangan 2. Potongan Struktural Adalah gambar rencana bangunan yang memperlihatkan konstruksi dan struktur bangunan, mulai dari pondasi hingga ke atas tanpa menampilkan tata letak furnitur dan suasana di dalam ruang. Yang harus diperhatikan pada saat menggambar potongan struktural adalah sebagai berikut ukuran dan keterangan nama gambar simbol dinding struktural luas bangunan dan luas ruang skala gambar proporsi gambar terhadap kertas gambar pondasi yang terpotong gambar kuda-kuda atap yang terpotong simbol modul/grid ruang galian tanah untuk pondasi TAMPAK FACADE Tampak facade merupakan salah satu gambar rencana dalam dunia konstruksi yang memperlihatkan bagian muka bangunan dari berbagai arah secara lengkap. Gambar tampak ini menekankan pada permukaan luar yang vertikal atau dari bawah hingga ke atas di mana objek-objek teras, pintu, jendela, ventilasi, atap digambar secara dua dimensi dan dilihat dari luar bangunan. Tujuan pembuatan tampak adalah untuk mengkomunikasikan kepada klien mengenai gambar tampak luar atau eksterior suatu bangunan secara keseluruhan dari sudut pandang tertentu. Sedangkan fungsinya yaitu untuk menunjukkan dimensi bangunan, proporsi, gaya arsitektur, warna, material, dan estetika. Yang harus diperhatikan pada saat menggambar tampak adalah sebagai berikut proporsi gambar terhadap kertas simbol arsitektural orang, kendaraan, pohon rendering warna, bayangan keterangan nama gambar skala gambar arah penggambaran depan, belakang, samping Demikian penjelasan mengenai denah, potongan, dan tampak. Semoga bermanfaat.
100% found this document useful 1 vote1K views2 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote1K views2 pagesCara Membuat Denah Pondasi RumahJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Pada artikel kali ini saya akan memberikan tutorial autocad yaitu cara membuat denah pondasi di autocad. Jujur pada sewaktu kuliah ketika saya mendapat tugas autocad membuat denah pondasi, saya sangat kesulitan dalam membuatnya karena ada banyak garis yang harus dibuat dalam denah pondasi ini. Sedangkan pada waktu itu deadline sudah sangat mepet sekali. Sebenarnya bila sudah mengerti dengan konsep, membuat dengan manual bisa saja dilakukan dalam waktu singkat. Namun, jika masih pemula seperti saya pada saat itu tentu akan sangat membutuhkan waktu banyak dalam mengerjakannya. Maka dari itu, disini saya akan membahas cara membuat denah pondasi di autocad dengan cepat. Membuat denah pondasi dengan cepat yang saya maksud adalah dengan memanfaatkan perintah multiline. Multiline merupakan garis dobel yang ukurannya sama, nah di dalam membuat denah pondasi terdapat banyak garis dobel dengan ukurannya masing-masing. Baiklah sebelum lanjut ke denah pondasi kita perlu menyiapkan gambar detail pondasinya terlebih dahulu. Baca Tutorial Cara Membuat Detail Pondasi Saya sudah punya gambar detail pondasi yang akan saya gunakan dalam tutorial ini. Mengapa kita membutuhkan detail pondasi? karena ukuran-ukuran yang terdapat di dalam detail pondasi akan kita gunakan di denah pondasi. Berikut merupakan contah gambar yang saya punya 1. Pertama, siapkan gambar denah yang sudah di edit sehingga tersisa rangka nya saja 2. Kedua, disini kita akan mulai menggunakan multiline. Namun, disini kita tidak akan menggunakan multiline yang biasanya. Kita akan memakai jenis multiline yang kita buat sendiri. Caranya ketik mlstyle pada layer lalu pilih mlstyle tersebut. maka akan muncul tampilan multiline style. 3. Selanjutnya klik New untuk membuat multiline yang baru, lalu pada New Style Name ketik nama multiline yang kamu inginkan, misalnya denah. Lalu klik continue. 4. Nah, akan muncul tampilan New Multiline Style. Disini lah ukuran yang terdapat dalam detail pondasi akan digunakan. Untuk menambahkan garis klik add. Nah, ganti saja bagian offset dengan setengah dari empat ukuran yang tertera di gambar detail pondasi. Jangan lupa juga tambahkan ukuran yang sama namun dengan tanda min - di sebelahnya. Maka ukurannya akan menjadi 1. Ukuran garis sloof 10 dan -10 2. Ukuran garis pasangan batu kali bagian atas 15 dan -15 3. Ukuran garis pasangan batu kali bagian bawah 35 dan -35 4. Ukuran garis aanstamping 45 dan - 45 Lalu, klik Ok. selanjutnya klik set current, Klik Ok lagi 5. Lalu, untuk mengaplikasikannya klik mlmultiline + space + jjustification + space + zzero + space + sscale. Nah, pada scale saya gunakan akan 10 karena pada detail pondasi saya menggunakan satuan ukuran cm. sedangkan pada gambar denah pondasi saya menggunakan satuan ukuran mm. Sehingga, agar gambarnya sesuai saya gunakan scale 10. Selanjutnya mulailah menggambar mengikuti garis denahnya. Sehingga akan tampak seperti ini 6. Karena gambar masih terlihat berantakan khususnya pada bagian sudut dan bagian-bagian pertemuan garis. Maka dari itu gambar perlu kita edit lagi agar semua bagian pertemuan garis terlihat terhubung satu sama lainnya. Disini, kita perlu mengeditnya sesuai dengan kondisi pertemuan garisnya. a. Apabila pertemuan garis berbentuk T, klik dobel pada garis multiline, pilih merged tee b. Apabila pertemuan garis berbentuk + , klik dobel pada garis multiline, pilih merged cross c. Apabila pertemuan garis berbentuk sudut, klik dobel pada garis multiline, pilih corner joint Kebetulan, pada denah yang saya buat tidak ada pertemuan yang berbentuk +, jadi contoh tidak bisa saya gambarkan, tapi saya yakin kalian sudah paham yang saya maksud. 7. Terakhir gambar denah pondasi sudah jadi, gambar akhirnya akan menjadi seperti dibawah ini Mudah bukan?. Nah, sekarang gilirin kalian yang mencoba. Selamat Mencoba….. Tweet Share Share Share Share
cara menggambar denah pondasi